Media-Info.Kesehatan-PTPN7-Tubu.
Sudah tahu gejala baru COVID-19? Lalu apa sih
gejala yang tidak biasa dari virus corona ini? Dan apa itu happy hypoxia syndrome? Yuk,
cari tahu semuanya!
Jumlah Pasien terkonfirmasi positif Covid-19 diindonesia semakin hari semakin meningkat. Kondisi ini memang begitu berat bagi semua orang. Maka, sebaiknya yuk bersama-sama untuk tetap #DiRumahAja jika tidak ada keperluan penting atau mendesak untuk memutuskan mata rantai penyebaran COVID-19. Agar kita saling menjaga satu sama lain.
Pusat
Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau The
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menambahkan
tiga gejala baru infeksi virus corona ke dalam daftarnya.
Menurut CDC,
orang dengan COVID-19 telah melaporkan berbagai gejala, mulai dari gejala
ringan hingga penyakit parah. Gejala bisa muncul dua hingga 14 hari setelah
terpapar virus.
Orang dengan gejala berikut mungkin (tidak semuanya) menderita COVID-19:
1. Demam atau kedinginan.
2. Batuk.
3. Sesak napas atau kesulitan
bernapas.
4. Kelelahan.
5. Nyeri otot atau tubuh.
6. Sakit kepala.
7. Kehilangan rasa atau bau baru.
8. Sakit tenggorokan.
9. Hidung tersumbat atau meler.
10. Mual atau muntah.
11. Diare.
Apa saja gejala yang tidak biasa dari virus
corona terbaru ini?
Hal pertama
yang perlu kamu tahu, siapa pun tak terkecuali kamu dapat mengalami gejala
ringan hingga berat. Meski, kamu pun harus lebih berhati-hati dan mengawasi
kondisi orang-orang di sekitar rumah terutama pada orang dewasa yang lebih tua
dan orang yang memiliki kondisi medis mendasar yang parah seperti penyakit
jantung atau paru-paru atau diabetes yang berisiko lebih tinggi untuk
mengakibatkan komplikasi yang lebih serius dari penyakit COVID-19 ini.
Menurut William F.
Marshall, III M.D., penyakit COVID-19 dapat menyebabkan berbagai
macam tanda dan gejala. Ciri-ciri gejala paling umum adalah demam, batuk
kering, dan kelelahan. Gejala lain termasuk sesak napas atau kesulitan
bernapas, nyeri otot, menggigil, sakit tenggorokan, sakit kepala, atau nyeri
dada. Selain itu, COVID-19 juga dapat menyebabkan gejala yang mungkin tidak
kamu duga, termasuk:
1.
Gejala
gastrointestinal.
COVID-19 dapat
menyebabkan gejala gastrointestinal ringan, seperti kehilangan nafsu makan,
mual, muntah, dan diare. Gejala ini mungkin hanya bertahan satu hari. Beberapa
orang dengan COVID-19 mengalami diare dan mual sebelum mengalami demam dan
gejala pernapasan.
2.
Kehilangan bau
atau rasa.
COVID-19 dapat
menyebabkan hilangnya bau atau rasa, tanpa hidung tersumbat. Ini biasanya
berlangsung selama 9 hingga 14 hari. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa
hilangnya bau atau rasa mungkin merupakan tanda awal COVID-19.
3.
Perubahan
kulit.
Orang muda
dengan COVID-19 yang tidak terlalu parah mungkin mengalami luka yang
menyakitkan dan gatal di tangan dan kaki mereka yang menyerupai kondisi kulit
yang meradang. Gejala ini biasanya berlangsung sekitar 12 hari.
4.
Kebingungan.
COVID-19 juga
dilaporkan menyebabkan kebingungan pada orang tua, terutama mereka yang
mengalami infeksi parah.
5.
Masalah mata.
COVID-19 dapat
menyebabkan masalah mata seperti pembesaran, pembuluh darah merah, kelopak mata
bengkak, penyiraman berlebihan, dan peningkatan cairan. Infeksi juga dapat menyebabkan
sensitivitas cahaya dan iritasi. Gejala ini lebih sering terjadi pada orang
dengan infeksi parah.
Happy Hypoxia
Syndrome Gejala Baru COVID-19
Oh ya, apa kamu juga sudah mendengar
informasi terbaru terkait happy
hypoxia syndrome? Beberapa waktu terakhir ditemukan gejala baru
yakni happy hypoxia syndrome pada
pasien Covid-19 di tanah air.
Pakar Penyakit
Dalam Spesialis Paru-Paru (Internis Pulmonologist) FKKMK UGM, dr. Sumardi,
Sp.PD,KP., FINASIM., mengatakan happy
hypoxia syndrome merupakan kondisi seseorang dengan kadar
oksigen rendah dalam tubuh, tetapi terlihat seperti orang normal. Normalnya,
kadar oksigen dalam tubuh seseorang adalah di atas 95 persen. Penurunan kadar
oksigen dalam kondisi ini tidak membuat orang kesulitan bernapas ataupun tidak
merasa terengah-engah.
Keberadaan happy
hypoxia ini jika tidak segera ditangani akan mengancam
nyawa pasien COVID-19. Bagi pasien, kondisi ini memang bisa dipantau dan
diketahui saat perawatan di rumah sakit. Namun, kamu juga bisa melakukan
pemantauan mandiri lho dengan
cara melakukan isolasi mandiri dan selalu memonitor kondisi tubuh.
Apabila muncul gejala tubuh tiba-tiba lemas
padahal tidak melakukan aktivitas yang mengakibatkan pengurangan energi maupun
berolahraga, sebaiknya segera periksakan dirimu ke rumah sakit ya.
*PENTING*
#DiRumahAja selalu lakukan protokol kesehatan dengan baik dan benar ya.
1. Pantau selalu kondisi kesehatan
dan gejala yang kamu rasakan pada tubuhmu secara hati-hati. Jika gejala lebih
buruk, hubungi penyedia layanan kesehatan segera.
2. Cukup istirahat dan jangan lupa
untuk tetap mencukupi kebutuhan gizi dan cairan harian ya.
3. Saat batuk dan bersin tutupi area
mulut dengan tisu atau gunakan bagian dalam siku.
4. Sering-seringlah mencuci tangan
dengan sabun dan air selama setidaknya 20 detik atau bersihkan tangan dengan
alkohol pembersih tangan yang mengandung setidaknya 60 persen alkohol.
(Kesehatan dan Keselamatan Keluarga Lebih Berharga dari Segalanya.)
Admin. @(B/H)
0 Komentar