PTPN7-Tubu
Perkembangan pasien sembuh dari COVID-19 atau selesai
melakukan isolasi mengalami peningkatan. Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19
dr Reisa Broto Asmoro menyebut, sejak Maret hingga pekan ketiga September 2020,
lebih dari 72% pasien positif COVID-19 sudah sembuh atau jumlahnya mencapai
180.797 orang.
Per hari
ini saja jumlah pasien sembuh dari COVID-19 bertambah 3.870 kasus. Tiga
provinsi tertinggi yakni DKI Jakarta (1.299), Jawa Timur (341) dan Jawa
Tengah (321).
"Jumlah
kasus selesai isolasi pasien COVID-19 di pekan ketiga September meningkat
dibandingkan pekan sebelumnya. Ini berarti terapi yang diterapkan oleh para
tenaga medis di Indonesia efektif," jelasnya saat jumpa pers di Istana
Kepresidenan, Senin (21/9/2020).
Keberhasilan
itu dilakukan mulai dari pemberian obat yang menekan infeksi virus di tubuh
pasien, mempercepat masa penyembuhan, mengurangi risiko kematian, termasuk
menguatkan imunitas tubuh pasien, baik melalui kombinasi obat yang optimal
maupun asupan gizi yang seimbang.
Menurutnya,
banyaknya angka kesembuhan itu penting bagi ilmu kesehatan. Salah satunya
melalui pasien yang telah sembuh menghasilkan terobosan pada ilmu
kesehatan.
Seperti
penggunaan terapi plasma convalescent. Penjelasannya, yaitu terapi yang
menggunakan plasma darah pasien yang telah sembuh. Plasma 55%, sel darah putih
kurang dari 1%, dan sel darah merah 45%.
Rangkaian
terapi dan pemakaian kombinasi obat serta suplemen yang direkomendasikan.
Selain itu pasien sembuh juga memberikan informasi lebih, tentang pemetaan
genetik virus agar para peneliti dapat mengembangkan vaksin.
"Mari
kita doakan agar semakin banyak kasus aktif atau pasien yang kini sedang
dirawat, sembuh kembali," Reisa mengajak.
Untuk
kasus aktif hari ini tercatat 58.378 kasus. Memang diakuinya terjadi kenaikan
582 kasus aktif dibandingkan Minggu (20/9/2020) lalu. Peningkatan jumlah kasus
aktif dan terkonfirmasi itu, sebenarnya karena peningkatan upaya tracing
(pelacakan) atau testing terhadap masyarakat.
Pada kasus
positif baru hari ini juga bertambah sebanyak 4.176 kasus. Untuk menekan
penambahan kasus baru, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah melakukan
3T atau tracing, testing dan treatment.
"Di
seluruh Indonesia telah diperiksa 20 ribu hingga 40 ribu lebih orang per
harinya. Pemeriksaan dilakukan di 343 laboratorium di seluruh Indonesia,"
lanjutnya.
Pemerintah
juga telah membentuk Task Force COVID-19 atau TFC-19. Yakni satuan tugas dalam
menindaklanjuti arahan presiden dalam menangani COVID-19 pada 9 provinsi
prioritas.
Tujuannya
untuk menurunkan jumlah kasus, menurunkan angka kematian dan meningkatkan angka
kesembuhan, meningkatkan disiplin masyarakat, sinkronisasi data pusat dan
daerah, mendorong agar penambahan jumlah ICU dan ruang isolasi, menambah tenaga
kesehatan dan mendistribusikan APD dan obat-obatan.
Selain itu
ia mengingatkan kembali masyarakat untuk disiplin menerapkan 3M, memakai masker,
menjaga jarak dan mencuci tangan agar terhindar dari virus COVID-19. "Kita
sukseskan formula 3T kali 3M, karena Indonesia pasti bisa, yakin bisa,"
tutupnya.
Sumber. https://covid19.go.id.
Jur/Tubu.@
0 Komentar