
Rapid test yang banyak beredar saat
ini adalah metode untuk mendeteksi antibodi, yaitu IgM dan IgG, yang diproduksi
oleh tubuh untuk melawan virus Corona. Antibodi ini akan dibentuk oleh tubuh
bila ada paparan virus Corona.
Dengan
kata lain, bila antibodi ini terdeteksi di dalam tubuh seseorang, artinya tubuh
orang tersebut pernah terpapar atau dimasuki oleh virus Corona. Namun, perlu
Anda ketahui, pembentukan antibodi ini memerlukan waktu, bahkan bisa sampai
beberapa minggu.
Prosedur dan Interpretasi Hasil Rapid Test
Prosedur
pemeriksaan rapid test antibodi dimulai dengan mengambil
sampel darah dari ujung jari yang kemudian diteteskan ke alat rapid
test. Selanjutnya, cairan untuk menandai antibodi akan diteteskan di tempat
yang sama. Hasilnya akan berupa garis yang muncul 10–15 menit setelahnya.
Hasil
rapid test positif menandakan bahwa orang yang diperiksa pernah
terinfeksi virus Corona. Meski begitu, orang yang sudah terinfeksi virus Corona
dan memiliki virus ini di dalam tubuhnya bisa saja mendapatkan hasil rapid
test negatip, karena tubuhnya belum membentuk antibodi terhadap virus
Corona.
Oleh
karena itu, jika hasilnya negatif, pemeriksaan rapid test perlu
diulang sekali lagi 7–10 hari setelahnya. Anda juga tetap disarankan untuk melakukan
isolasi mandiri selama 14 hari walaupun tidak mengalami gejala sama sekali dan
merasa sehat.
Bila
hasil rapid test Anda positif, jangan panik dulu. Antibodi
yang terdeteksi pada rapid test bisa saja merupakan antibodi
terhadap virus lain atau coronavirus jenis lain, bukan yang menyebabkan
COVID-19 atau SARS-CoV-2.
Sementara
untuk rapid test antigen, pemeriksaannya cukup berbeda. Sampel
yang digunakan untuk pemeriksaan tes ini adalah hasil swab hidung
dan tenggorokan atau bisa juga air liur. Tes ini dapat mendeteksi ada atau
tidaknya antigen virus penyebab COVID-19 dalam waktu 15 menit.
Bila
hasil rapid test antigen negatif, Anda tetap harus menjalani
isolasi mandiri, apalagi jika mengalami gejala saluran pernapasan. Sementara
bila hasilnya positif, masih ada kemungkinan bahwa antigen tidak berasal dari
virus penyebab COVID-19.
Oleh
karena itu, baik menggunakan rapid test antibodi maupun
antigen, perlu dilakukan pengambilan swab untuk tes PCR guna
memastikan apakah benar terdapat infeksi SARS-CoV-2. Sebelum melakukan tes PCR
atau selama menunggu hasilnya, Anda harus menjalani isolasi mandiri di
rumah minimal 14 hari.
Selama
isolasi, hindari berpergian dan kontak dengan orang lain yang tinggal serumah,
sambil menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Terapkan physical
distancing, yaitu menjaga jarak setidaknya 1 meter dari orang lain dan
memakai masker saat harus berinteraksi dengan orang lain.
Selain
itu, apa pun hasil rapid test-nya, pantau terus kondisi kesehatan
Anda. Bila muncul gejala COVID-19, seperti batuk, demam, suara serak, dan sesak
napas, segera hubungi fasilitas layanan kesehatan atau hotline COVID-19
untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.
Jur/Tubu/Bambang H/SDM/2020.
0 Komentar